Saldo Normal Kredit Adalah
Pengertian Saldo Normal Akuntansi
Saldo normal akuntansi adalah proses memperkirakan suatu akun akan berada di posisi debit ataupun kredit berdasarkan klasifikasinya di tabel akun. Saldo normal akuntansi juga dapat diartikan sebagai klasifikasi pada suatu perkiraan akun yang menggunakan prinsip pembukuan secara berpasangan.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa saldo normal akuntansi merupakan proses menempatkan setiap akun dalam saldonya tersendiri serta saling berpasangan antara debit dan kredit.
E. Saldo Normal Beban
Untuk “Beban” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Laba Rugi” di sisi “Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Operasional” pada Kledo. “Beban” atau Biaya merupakan segala pengorbanan yang dilakukan dan dikeluarkan oleh perusahaan, terutama untuk kegiatan operasional, dalam rangka mendapatkan laba yang ditargetkan.
Sama seperti “Aset” pada “Laporan Neraca“, “Saldo Normal” untuk “Beban” ini berada pada sisi Debit (Dr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Beban” ditandai kepala akun nomor 5 (lima) untuk akun terkait “Harga Pokok Penjualan”, 6 (enam) untuk kelompok akun “Beban Operasional”, dan untuk akun “Beban Finansial” ditandai dengan kepala akun nomor 8 (delapan).
Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 5 (lima), 6 (enam), dan 8 (delapan) ini pada sisi Debit (Dr).
Kategori “Harga Pokok Penjualan” masuk pada “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penjualan ini ditandai dengan kode 5-50xxx.
“Beban Marketing” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Marketing ini ditandai dengan kode 6-6000x.
“Beban Gaji dan Karyawan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Gaji dan Karyawan ini ditandai dengan kode 6-601xx.
“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.
“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.
“Beban Peralatan Kantor” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Peralatan Kantor ini ditandai dengan kode 6-603xx.
“Beban Sewa” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Sewa ini ditandai dengan kode 6-604xx.
“Beban Penyusutan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penyusutan ini ditandai dengan kode 6-605xx.
“Beban Finansial” dan “Beban Pajak” masuk pada kategori “Beban Lainnya”. Di Kledo, kelompok Beban Lainnya ini ditandai dengan kode 8-80xx dan 9-9xxx.
Bagaimana dengan “Beban” dalam keadaan minus? Sama seperti “Aset”, apabila posisi “Saldo Normal” ada di Debit (Dr), berarti saldo atas akun “Beban” tersebut bernilai positif dalam sisi Debit (Dr).
Dengan kata lain, nilai pada Debit (Dr) lebih besar dari Kredit (Cr). Atau jika dikondisikan pada “Beban”, maka transaksi pemasukan yang dicatat pada “Beban” lebih besar dari transaksi pengeluaran.
Sebaliknya, nilai “Beban” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran yang tercatat lebih besar dari transaksi masuk.
Artinya, nilai Kredit (Cr) pada “Beban” lebih besar dari transaksi Debit (Dr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Beban” menjadi minus.
Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan, karena “Beban” yang positif merupakan “Pendapatan” bagi perusahaan. Sama seperti pada akun “Laporan Neraca”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.
Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!
Akun-akun bawaan yang disediakan oleh Kledo tetap bisa diatur kok. Akun yang tidak begitu krusial dan tidak pernah digunakan pada sistem Kledo mau dihapus?
Nama akun dan nomor mau diubah dan menyesuaikan COA dari sistem perusahaan yang lama? Kawan Kledo bisa mempelajarinya di artikel ini.
Eh, ada akun yang belum disediakan oleh Kledo, mau ditambahkan? Yuk baca Cara Menambah Akun!
Lho, butuh laporan kepada investor dalam bentuk hardfile? Cetak akun? Tentu bisa dong, baca tutorialnya di sini ya, kawan Kledo!
Ada hal yang masih belum dimengerti atau susah dipahami? Jangan ragu untuk menghubungi Tim Hebat Kledo ya! 🙂
Saldo kredit adalah dana yang dihasilkan dari pelaksanaan penjualan singkat yang dikreditkan ke akun margin klien. Saldo kredit dapat dikontraskan dengan saldo debet dalam akun margin. Saldo kredit pada laporan tagihan adalah jumlah utang penerbit kartu.
Kredit ditambahkan ke akun setiap kali pemilik melakukan pembayaran. Kredit juga mungkin ditambahkan ketika pemilik mengembalikan sesuatu yang dibeli dengan kartu kredit. Selain itu, kredit juga dapat ditambahkan ke akun karena imbalan yang diperoleh atau karena kesalahan dalam tagihan sebelumnya.
Saldo kredit adalah jumlah hasil dari penjualan singkat dan jumlah margin yang diperlukan saat melakukan jual beli saham.
Baca Juga: Apa Itu Saldo Debit?
Dalam short selling, investor pada dasarnya meminjam saham dari broker mereka dan kemudian menjual sahamnya di pasar terbuka. Tujuannya adalah untuk membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah di kemudian hari dan kemudian mengembalikan saham tersebut ke broker, mengantongi kelebihan uang tunai. Ketika saham pertama kali dijual pendek, investor menerima jumlah tunai dari penjualan di akun margin mereka.
Karena saham yang dijual dipinjamkan, dana yang diterima dari penjualan secara teknis bukan milik short seller. Hasil tersebut harus disimpan dalam rekening margin investor sebagai bentuk jaminan bahwa saham dapat dibeli kembali dari pasar dan dikembalikan ke rumah pialang.
Akibatnya, dana tidak dapat ditarik atau digunakan untuk membeli aset lain. Karena risiko kerugian dari short selling tinggi, mengingat harga saham dapat meningkat tanpa batas waktu, short seller diharuskan untuk menyetorkan dana tambahan ke rekening margin sebagai penyangga jika saham meningkat ke titik kerugian bagi perusahaan penjual.
Beberapa broker menetapkan persyaratan margin pada penjualan pendek menjadi 150% dari nilai short selling. Sementara 100% dari nilai ini sudah berasal dari hasil short sale, 50% sisanya harus disiapkan oleh pemegang rekening sebagai margin. Persyaratan margin 150% adalah saldo kredit yang diperlukan untuk menjual sekuritas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami Editor: Fajria Anindya Utami
Saldo normal adalah klasifikasi terhadap suatu kode perkiraan (akun) yang merupakan salah satu bagian dari prinsip pembukuan berpasangan.
lebih mudah saldo normal diterjemahkan dimana suatu traksakasi ditempatkan dalam suatu aku disaat sifat transaksi itu menambah saldo akun tersebut.
Suatu akun dapat memiliki saldo normal debit (Dr) atau kredit (Kr). Akun dengan saldo normal debit akan bertambah nilainya jika terjadi transaksi pada sisi debit. Sebaliknya, untuk meningkatkan nilai akun dengan saldo normal kredit, harus ditambahkan transaksi pada sisi kredit.
Persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut
Akun pada sisi pada sisi kiri persamaan memiliki saldo normal debit, sedangkan akun pada sisi kanan memiliki saldo normal kredit.
Saldo normal untuk akun-akun lain diturunkan dari hubungan dengan ketiga akun utama tersebut. Contohnya
Karena laba/rugi merupakan komponen dari modal, maka dapat dianggap bahwa pendapatan berada di sisi kanan persamaan, sedangkan beban berada di sisi kiri.
Berikut saldo normal untuk beberapa akun umum:
Kita semua sudah mengetahui bahwa ilmu akuntansi adalah salah satu ilmu penting yang harus dipelajari dan dipahami, khususnya bagi pemilik bisnis. Hal ini dikarenakan untuk membuat sebuah laporan keuangan, pemilik bisnis harus memiliki pengetahuan yang luas tentang sistem akuntansi sehingga dapat mengetahui asal-usul setiap transaksi untuk menghasilkan laporan keuangan yang sempurna.
Baca juga: Laporan Keuangan adalah: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya
Agar proses pembukuan keuangan dapat dilakukan dengan baik, terlebih dulu kita harus memahami tentang saldo normal akuntansi. Dengan pemahaman yang tepat terkait hal ini, maka akan memudahkan dalam melakukan analisis transaksi dan pembuatan laporan keuangan.
Secara umum, saldo normal akuntansi adalah sebuah kebijakan akuntansi dalam menetapkan prinsip pembukuan dengan berpasangan. Saldo normal diterapkan agar posisi debit dan kredit pada transaksi bisa dicatat sesuai dengan realita.
Saldo normal akuntansi dapat menjadi insight atau wawasan bagi pemilik perusahaan untuk menetapkan sebuah kebijakan kedepannya. Oleh karena itu, mengisi saldo normal adalah hal yang mutlak dan wajib dilakukan, dalam posisi kredit atau debit sesuai prinsip akuntansi.
Baca juga: Insight adalah Kunci Memahami Perilaku Konsumen. Apa Iya?
Dengan demikian sebagai pebisnis yang memiliki penghasilan atas penjualan perlu memiliki pengetahuan yang luas tentang hal ini, dimulai dari mengetahui saldo normal penjualan ataupun saldo normal pendapatan diterima dimuka.
Berikut ini adalah pembahasan tentang pengertian, fungsi, jenis-jenis, serta contoh saldo normal akuntansi.
Sebagai Penentu antara Saldo Debit dan Kredit
Dalam sistem akuntansi terdapat dua hal yang menghasilkan keseimbangan dalam laporan keuangan, yaitu debit dan kredit. Kedua hal tersebut yang akan menunjukkan posisi aset, pendapatan, kewajiban, modal, dan yang lainnya.
Setelah mengetahui posisi setiap akun dalam debit dan kredit, pemilik usaha juga dapat memahami mekanisme debit dan kredit. Mendebit berarti melakukan sebuah pencatatan dalam akuntansi berupa transaksi di sebelah kiri sesuai dengan akun yang bersangkutan. Sedangkan, mengkredit merupakan melakukan pencatatan dalam akuntansi di sebelah kanan.
Saldo Normal Pendapatan
Pendapatan akan menambah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, dalam saldo nominal, pencatatan pendapatan berada di sebelah kanan. Pendapatan bisa berupa sejumlah uang yang diterima karena aktivitas penjualan barang maupun jasa.
D. Saldo Normal Pendapatan
Untuk “Pendapatan” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Laba Rugi” di sisi “Pendapatan Perdagangan” pada Kledo.
Pendapatan atau Penjualan merupakan hasil perolehan “Aset” atau sumber ekonomi yang berasal dari pihak lain (customer) sebagai imbalan atas penjualan barang atau pemberian layanan jasa perusahaan.
Tentu saja bukan hanya sekedar “Penjualan”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Pendapatan”. Sama seperti “Liabilitas” dan “Ekuitas” pada “Laporan Neraca“, “Saldo Normal” untuk “Pendapatan” ini berada pada sisi Kredit (Cr).
Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Pendapatan” ditandai kepala akun nomor 5 (lima) dan untuk akun “Pendapatan Lain-lain” ditandai dengan kepala akun nomor 7 (tujuh).
Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 4 (empat) dan 7 (tujuh) ini pada sisi Kredit (Cr).
“Pendapatan”. Di Kledo, kelompok Penjualan ini ditandai dengan kode 4-40xxx.
Kategori “Pendapatan Lainnya” masuk pada “Pendapatan”. Di Kledo, kelompok “Pendapatan Lainnya” ini ditandai dengan kode 7-70xxx.
Bagaimana dengan “Pendapatan” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Kredit (Cr), berarti saldo atas akun “Pendapatan” tersebut bernilai positif dalam sisi Kredit (Cr). Dengan kata lain, nilai pada Credit (Cr) lebih besar dari Debit (Dr).
Atau jika dikondisikan pada “Pendapatan”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Pendapatan” lebih besar dari transaksi pengeluaran. Sebaliknya, nilai “Pendapatan” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk.
Artinya, nilai Debit (Dr) pada “Pendapatan” lebih besar dari transaksi Credit (Cr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Pendapatan” menjadi minus.
Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Sama seperti pada akun “Laporan Neraca”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.
Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!
Baca juga: Mulai Menggunakan Kledo
Akun-Akun yang Berada di Sisi Kiri (Debit)
Secara umum, saldo normal untuk kelompok akun ini berada di sisi debit, penambahan dicatat di sisi debit, dan pengurangan dicatat di sisi kredit.
Baca juga: Belajar Cara Menghitung Harga Perolehan, Yuk!
Untuk Memudahkan Membaca Aset dan Kewajiban
Sebuah perusahaan pastinya memiliki banyak aset dan kewajiban. Ketika akun aktiva berada di sebelah kiri, tentunya hal itu menandakan bahwa keuangan perusahaan aman. Namun, ketika ternyata aktiva berada di kredit, hal ini menandakan terjadi minus dalam kondisi keuangan.
Baca juga: Apa Sih SPT Tahunan dan Kenapa Harus Melaporkannya?
Jenis-Jenis Saldo Normal Akuntansi
Saldo normal akuntansi merupakan kebijakan atau aturan akuntansi yang dapat memperkirakan klasifikasi akun dalam posisi kredit dan debit pada sebuah pembukuan. Ada beberapa jenis saldo normal akuntansi berdasarkan pengelompokkan aturan akuntansi yang ada. Jenis-jenis saldo normal ini akan menjadi penentu dari setiap laporan keuangan.
Pada saldo normal, akun aset biasanya akan lebih banyak ditempatkan di sisi debit. Aset ini bisa berupa harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, baik itu berupa kas, piutang, perlengkapan, persediaan barang, atau sesuatu yang dibayar dimuka. Baik persediaan barang dagang maupun barang baku juga masuk dalam sebuah aset ini. Aset tetap seperti gedung. Tanah, dan juga mesin menjadi salah satu aset besar yang dimiliki perusahaan.
Akun-Akun yang Berada di Sisi Kanan (Kredit)
Saldo normal untuk kelompok akun ini berada di sisi kanan (kredit), penambahan dicatat di sisi kredit, dan pengurangan dicatat di sisi debit.
Saldo normal akuntansi adalah penempatan kode perkiraan atau akun dalam melakukan pembukuan dan laporan keuangan. Dengan mengetahui saldo normal dari suatu akun tentu memudahkan pengambilan keputusan yang akan datang.
Artikel di atas telah menjelaskan cara mudah memahami saldo normal akuntansi dengan mengaitkan konsep debit dan kredit dengan persamaan dasar akuntansi. Dengan demikian, kamu tidak perlu menghafal satu per satu saldo normal untuk seluruh akun.
Jika kamu sebagai pemilik bisnis masih merasa kesulitan untuk mengatur pembukuan dan proses akuntansi pada usaha, kamu bisa mencoba untuk menggunakan aplikasi kasir dari majoo yang sangat mudah digunakan.
Aplikasi majoo merupakan salah satu aplikasi akuntansi dan keuangan terbaik di Indonesia dengan harga terjangkau, sangat mudah digunakan, dan memiliki beragam fitur yang sangat lengkap. Mulai dari pencatatan pemasukan dan pengeluaran dalam bisnis, pembuatan faktur keuangan, inventarisasi gudang dan cabang, payroll, penghitungan pajak langsung, pengelolaan aset dan stok, dan menyediakan ratusan jenis laporan keuangan.
Ayo gunakan majoo sekarang juga!
Saldo normal atau saldo normal akun adalah suatu ketetapan yang pasti dalam ilmu akuntansi terkait dengan posisi dari akun atau rekening yang menjadi prinsip pembukuan berpasangan.[1]
Ketetapan yang diatur dalam akuntansi adalah saldo normal aktiva di debit dan saldo normal kewajiban di kredit dan sebagainya. Posisi saldo normal akun akan mempermudah di dalam proses pemahaman membuat jurnal sesuai dengan prinsip dasar akuntansi.
Suatu akun dapat memiliki saldo normal debit (Dr) atau kredit (Kr). Saldo Normal Akun Untuk Harta dan Beban adalah debit, saldo harta dan beban akan bertambah jika terjadi transaksi yang mengakibatkan harta atau beban di posisi debit. Sedangkan saldo normal utang (kewajiban), modal dan pendapatan adalah Kredit, saldo utang, modal dan pendapatan akan bertambah jika terjadi transaksi yang mengakibatkan utang, modal dan kewajiban di posisi kredit.
Setiap akun atau rekening memiliki saldo normal yang telah ditetapkan dalam ilmu akuntansi. Ketetapan dalam penentuan saldo normal akun ini bersifat mutlak atau tidak bisa diubah.
Aktiva atau Harta merupakan kekayaan (sumber daya) yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan dalam operasional perusahaan dan terukur dengan satuan moneter. Saldo Normal untuk akun aktiva atau harta adalah Debit.
Utang atau kewajiban merupakan pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Saldo normal untuk akun Utang adalah kredit.
Modal Merupakan setoran kekayaan (sumber ekonomi) yang berasal dari pemilik perusahaan kepada perusahaan yang dapat dihitung dengan satuan moneter. Saldo normal untuk akun modal adalah kredit.
Pendapatan merupakan hasil dari perolehan aktiva atau sumber ekonomi yang berasal dari pihak lain sebagai imbalan atas penjualan barang atau pemberian layanan jasa perusahaan. Saldo normal untuk akun pendapatan adalah kredit.
Beban merupakan segala pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam operasional usahanya dalam rangka untuk mendapatkan laba yang ditargetkan. Saldo normal untuk akun beban adalah debit.
Saldo Normal dari akun atau rekening sebagaimana disebutkan di atas mulai dari aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, beban merupakan suatu ketetapan yang pasti dalam ilmu akuntansi. Maksud dari ketetapan aaapasti di sini adalah bahwa saldo normal aktiva pasti debit dan saldo normal kewajiban pasti kredit dan sebagainya.[2]
Fungsi Saldo Normal Akuntansi
Salah satu fungsi dari saldo normal dalam akuntansi adalah untuk memudahkan ketika membuat laporan keuangan. Selain itu, berikut beberapa fungsi saldo normal akuntansi, di antaranya: