Rasi Bintang Ursa Minor

Rasi Bintang Ursa Minor

Sistem Planet di Rasi Akuarius

Dua belas sistem exoplanet telah ditemukan di Akuarius pada tahun 2013. Gliese 876, salah satu bintang terdekat dari Bumi yang berjarak 15 tahun cahaya, merupakan bintang katai merah pertama yang ditemukan memiliki sistem keplanetan. Bintang ini diorbiti oleh empat planet, termasuk satu planet kebumian dengan massa 6,6 kali massa Bumi. Periode orbit planet-planet tersebut bervariasi dari 2 hari sampai 124 hari. 91 Aquarii adalah bintang raksasa oranye yang diorbit oleh satu planet, 91 Aquarii b. Massa planet ini 2,9 kali massa Jupiter dan periode orbitnya 182 hari. Gliese 849 adalah bintang katai merah yang diorbiti oleh planet pertama yang diketahui memiliki periode panjang seperti Jupiter, Gliese 849 b. Massa planet ini 0,99 kali massa Jupiter dan periode orbitnya 1.852 hari.

Ada juga sistem planet yang kurang menonjol di Akuarius. WASP-6, bintang tipe G8 dengan magnitudo 12,4, adalah tuan rumah bagi satu exoplanet, WASP-6 b. Bintang ini berjarak 307 parsec dari Bumi dan memiliki massa 0,888 massa matahari dan radius 0,87 radius matahari. WASP-6 b ditemukan pada tahun 2008 dengan metode transit. Planet ini mengorbit bintang induknya setiap 3,36 hari pada jarak 0,042 unit astronomi (AU). Massanya 0,503 massa Jupiter tapi memiliki radius yang lebih besar, yakni 1,224 radius Jupiter. HD 206610, sebuah bintang K0 yang terletak 194 parsec dari Bumi, adalah tuan rumah bagi satu planet, HD 206610 b. Bintang induknya lebih besar daripada Matahari; lebih masif dengan massa 1,56 massa Matahari dan lebih besar dengan jari-jari 6,1 massa Matahari. Planet ini ditemukan dengan metode kecepatan radial pada tahun 2010 dan memiliki massa 2,2 massa Jupiter. Planet ini mengorbit setiap 610 hari pada jarak 1,68 AU. Yang lebih dekat dengan matahari adalah WASP-47 b, yang mengorbit setiap 4,15 hari dan berjarak 0,052 AU dari matahari, katai kuning (G9V) WASP-47. WASP-47 memiliki ukuran yang hampir sama dengan Matahari, dengan radius 1,15 radius Matahari dan massa yang lebih dekat lagi yakni 1,08 massa Matahari. WASP-47 b ditemukan pada tahun 2011 dengan metode transit, seperti halnya WASP-6 b. Planet ini sedikit lebih besar dari Jupiter dengan massa 1,14 massa Jupiter dan radius 1,15 massa Jupiter.

Ada beberapa sistem planet tunggal lainnya di Aquarius. HD 210277, sebuah bintang kuning bermassa 6,63 magnitudo yang terletak 21,29 parsec dari Bumi, adalah tuan rumah bagi satu planet yang diketahui: HD 210277 b. Planet bermassa 1,23 massa Jupiter ini mengorbit pada jarak yang hampir sama dengan jarak Bumi ke Matahari – 1,1 AU, meskipun periode orbitnya jauh lebih panjang, yaitu sekitar 442 hari. HD 210277 b ditemukan lebih awal dibanding planet-planet lain di Aquarius, dideteksi dengan metode kecepatan radial pada tahun 1998. Bintang yang diorbitnya memiliki kemiripan dengan Matahari di luar kelas spektrumnya yang serupa; memiliki radius 1,1 radius Matahari dan massa 1,09 massa Matahari.25 HD 212771 b, planet yang lebih besar dengan massa 2,3 massa Jupiter, mengorbit bintang induk HD 212771 pada jarak 1,22 AU. Bintang itu sendiri, yang berada di bawah ambang batas visibilitas mata telanjang dengan magnitudo 7,6, adalah bintang G8IV (sub-raksasa kuning) yang terletak 131 parsec dari Bumi. Meskipun memiliki massa yang sama dengan Matahari – 1,15 massa Matahari – bintang ini jauh lebih tidak padat dengan jari-jari 5 radius Matahari. Planet tunggalnya ditemukan pada tahun 2010 dengan metode kecepatan radial, seperti halnya beberapa exoplanet lain di rasi bintang tersebut.

Pada tahun 2013, hanya ada dua sistem multiplanet yang diketahui berada di dalam batas-batas Aquarius: sistem Gliese 876 dan HD 215152. Sistem Gliese 876 cukup menonjol, sedangkan sistem HD 215155 hanya memiliki dua planet dan memiliki bintang induk yang berada pada jarak 21,5 parsec. Sistem HD 215152 terdiri dari planet HD 215152 b dan HD 215152 c yang mengitari bintang induknya yang bermassa 8,13 massa matahari tipe K0. Keduanya ditemukan pada tahun 2011 dengan metode kecepatan radial, kedua planet kecil ini mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya. HD 215152 c lebih besar dengan massa 0,0097 massa Jupiter (masih jauh lebih besar daripada Bumi yang bermassa 0,0015 massa Jupiter), sedangkan saudaranya yang lebih kecil hampir tidak lebih kecil, yakni 0,0087 massa Jupiter. Kesalahan dalam pengukuran massa (masing-masing 0,0032 dan 0,0049 MJ) cukup besar sehingga perbedaan ini secara statistik tidak signifikan. HD 215152 c juga mengorbit lebih jauh dari bintang dibanding HD 215152 b, yaitu 0,0852 AU dibanding 0,0652.

Pada tanggal 23 Februari 2017, NASA mengumumkan bahwa bintang katai ultrakerdil TRAPPIST-1 di rasi Aquarius memiliki tujuh planet batuan mirip Bumi. Dari jumlah tersebut, sebanyak empat di antaranya berada di dalam zona laik huni sistem, dan mungkin memiliki air dalam bentuk cair di permukaannya. Penemuan sistem TRAPPIST-1 dianggap para astronom sebagai langkah penting untuk menemukan kehidupan di luar Bumi.

Arcturus – Alfa Bootis

Nama bintang selanjutnya yaitu Arcuturus. Nama tersebut berasal dari Bahasa Yunani Kuno, dari kata Arktouros yang artinya penjaga beruang. Bintang ini berada disebelah utara ekuator langit. Arcturus memiliki jarak 37 tahun cahaya dengan ukuran mencapai 25 kali matahari. Bintang ini tergolong sebagai bintang raksasa kelas III dan bertipe K0.

Mengingat letaknya yang tidak terlalu jauh dari ekuator langit, Arcturus hampir dapat dilihat oleh semua orang di permukaan Bumi, kecuali bagi mereka yang tinggal di atas lintang 70,818° selatan. Penampakan terbaiknya adalah sekitar bulan April, di saat bintang ini mencapai meridian pada tengah malam.

Arcturus adalah sebuah bintang raksasa merah dengan kelas spektrum K1,5 IIIpe. Akhiran “pe” adalah kepanjangan dari “peculiar emission” (emisi yang aneh), mengindikasikan bahwa spektrum cahayanya tidak biasa dan penuh dengan garis-garis emisi. Adanya garis-garis emisi pada spektrum raksasa merah sebenarnya adalah hal yang biasa, tetapi pada kasus Arcturus fenomena tersebut tampak lebih kuat.

Secara visual, Arcturus setidaknya 110 kali lebih terang daripada matahari, tetapi sebenarnya energi yang dipancarkannya 180 kali lebih banyak. Hal ini disebabkan efikasi terangnya yang rendah karena temperatur permukaannya yang lebih rendah daripada Matahari.

Arcturus terkenal akan gerak dirinya yang besar, lebih besar dari semua bintang bermagnitudo 1 selain α Centauri. Saat ini, Arcturus hampir berada dalam titik terdekat dengan Matahari, dan bergerak sangat cepat (122 km/detik) relatif terhadap tata surya. Arcturus adalah bintang tua di piringan Bima Sakti dan tampak bergerak bersama dalam sebuah kelompok 52 bintang sejenis. Massanya sulit untuk diperkirakan, tetapi mungkin sama dengan massa matahari, tetapi tidak lebih dari 1,5 kalinya. Dengan massa tersebut, Arcturus berarti lebih tua daripada matahari, dan menggambarkan rupa matahari saat mencapai fase raksasa merah.

Berdasarkan pengukuran Satelit Hipparcos, Arcturus berjarak 43,9 tahun cahaya (11,3 parsec) dari Bumi, jarak yang relatif dekat dalam skala astronomi. Hipparcos juga menyarankan Arcturus sebagai sebuah sistem bintang ganda, dengan komponen sekunder 20 kali lebih redup dan mengorbit cukup dekat sehingga berada dalam batas kemampuan kita untuk mendeteksinya. Hasil penelitian terkini masih kurang meyakinkan, tetapi mendukung deteksi marginal dari Hipparcos.

Vega menjadi nama bintang selanjutnya yang juga tak kalah terang dengan bintang sebelumnya. Bintang bega memiliki kecerlangan visual +0.03 dan masuk dalam kelompok kelas spektrum A0Va. Yang artinya bintang ini tergolong dalam deret utama (Kelas V) dan bertipe A0. Bintang yang juga bermaknan elang jatuh ini memiliki jarak 25 tahun cahaya dan berukuran 2,4 kali matahari. Bintang yang satu ini tidak pernah terbit di lintang 51o LS atau lebih dan tidak pernah terbenam di lintang 51o LU atau lebih.

Vega memiliki kelas spektrum A0V, dan dengan demikian merupakan bintang deret utama yang sedang melangsungkan pembakaran hidrogen menjadi helium di intinya. Sebagai bintang kelas A0V, Vega hanya akan bersinar satu miliar tahun saja, sepersepuluh dari kala hidup Matahari. Umur Vega saat ini diperkirakan antara 200 dan 500 juta tahun. Vega dua kali lebih masif daripada matahari dan memancarkan energi 50 kali lebih banyak. Vega juga merupakan bintang yang berotasi sangat cepat.

Karena efek presesi pada rotasi Bumi, pada sekitar tahun 14.000, Vega akan menjadi Bintang Utara. Telah lama, Vega dijadikan sebagai bintang standar dalam kalibrasi fotometri absolut oleh para astronom. Magnitudo tampak Vega didefinisikan sebagai nol untuk semua panjang gelombang.

Betelgeuse – Alfa Orionis

Nama bintang yang ke-10 yaitu Betelgeuse. Bintang ini terletak di konstelasi orion dengan kecerlangan visual antara +0,0 sampai +1,6. Betelgeuse merupakan bintang variabel semiregular kemerahan yang memiliki rentang kecerlangan paling lebar dibandingkan bintang bermagnitudo pertama. Kecerlangan yang dimilikinya membuat Betelgeuse masuk dalam kategori bintang maharaksasa merah. Jaraknya sekitar 548 tahun cahaya dengan ikuran 764 kali matahari. Betelgeuse juga termasuk bintang besar yang bisa dilihat tanpa alat khusus.

Dikutip dari laman resmi NASA, berikut 88 nama rasi bintang dengan bahasa Latin dan artinya.

Rasi bintang di langit malam terlihat bergeser ke barat seiring waktu sepanjang tahun. Ini karena bumi mengelilingi matahari dalam setahun, pemandangan langit yang terlihat dari rumah akan berubah seiring bumi mengorbit. Lokasi seseorang di bumi juga menentukan rasi bintang apa yang terlihat dan seberapa tinggi posisinya terlihat di langit.

Belahan bumi utara selalu menunjuk ke arah yang berbeda dari belahan bumi selatan. Ini artinya, pengamat bintang di Indonesia akan melihat pemandangan langit yang sedikit berbeda dan bisa melihat beberapa konstelasi yang berbeda dengan orang di Amerika Serikat.

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Buat Mama pencinta sinetron Indonesia, pastinya sudah tidak asing lagi dengan kata “Aldebaran”. Kebetulan, nama tersebut merupakan tokoh yang diperankan oleh aktor Arya Saloka dalam sinetron Ikatan Cinta.

Akan tetapi, nama Aldebaran sendiri sudah digunakan sejak lama yakni sebagai identitas dari sebuah bintang penyusun rasi Taurus. Selain itu, Aldebaran nyatanya termasuk ke dalam salah satu bintang paling terang sejagat raya, lho.

Masih ada fakta lainnya dari obyek luar angkasa yang satu ini. Kalau Mama penasaran, langsung saja baca kumpulan fakta bintang Aldebaran yang telah dirangkum Popmama.com di bawah ini!

Arcturus – Alfa Bootis

Nama bintang selanjutnya yaitu Arcuturus. Nama tersebut berasal dari Bahasa Yunani Kuno, dari kata Arktouros yang artinya penjaga beruang. Bintang ini berada disebelah utara ekuator langit. Arcturus memiliki jarak 37 tahun cahaya dengan ukuran mencapai 25 kali matahari. Bintang ini tergolong sebagai bintang raksasa kelas III dan bertipe K0.

Mengingat letaknya yang tidak terlalu jauh dari ekuator langit, Arcturus hampir dapat dilihat oleh semua orang di permukaan Bumi, kecuali bagi mereka yang tinggal di atas lintang 70,818° selatan. Penampakan terbaiknya adalah sekitar bulan April, di saat bintang ini mencapai meridian pada tengah malam.

Arcturus adalah sebuah bintang raksasa merah dengan kelas spektrum K1,5 IIIpe. Akhiran “pe” adalah kepanjangan dari “peculiar emission” (emisi yang aneh), mengindikasikan bahwa spektrum cahayanya tidak biasa dan penuh dengan garis-garis emisi. Adanya garis-garis emisi pada spektrum raksasa merah sebenarnya adalah hal yang biasa, tetapi pada kasus Arcturus fenomena tersebut tampak lebih kuat.

Secara visual, Arcturus setidaknya 110 kali lebih terang daripada matahari, tetapi sebenarnya energi yang dipancarkannya 180 kali lebih banyak. Hal ini disebabkan efikasi terangnya yang rendah karena temperatur permukaannya yang lebih rendah daripada Matahari.

Arcturus terkenal akan gerak dirinya yang besar, lebih besar dari semua bintang bermagnitudo 1 selain α Centauri. Saat ini, Arcturus hampir berada dalam titik terdekat dengan Matahari, dan bergerak sangat cepat (122 km/detik) relatif terhadap tata surya. Arcturus adalah bintang tua di piringan Bima Sakti dan tampak bergerak bersama dalam sebuah kelompok 52 bintang sejenis. Massanya sulit untuk diperkirakan, tetapi mungkin sama dengan massa matahari, tetapi tidak lebih dari 1,5 kalinya. Dengan massa tersebut, Arcturus berarti lebih tua daripada matahari, dan menggambarkan rupa matahari saat mencapai fase raksasa merah.

Berdasarkan pengukuran Satelit Hipparcos, Arcturus berjarak 43,9 tahun cahaya (11,3 parsec) dari Bumi, jarak yang relatif dekat dalam skala astronomi. Hipparcos juga menyarankan Arcturus sebagai sebuah sistem bintang ganda, dengan komponen sekunder 20 kali lebih redup dan mengorbit cukup dekat sehingga berada dalam batas kemampuan kita untuk mendeteksinya. Hasil penelitian terkini masih kurang meyakinkan, tetapi mendukung deteksi marginal dari Hipparcos.

Vega menjadi nama bintang selanjutnya yang juga tak kalah terang dengan bintang sebelumnya. Bintang bega memiliki kecerlangan visual +0.03 dan masuk dalam kelompok kelas spektrum A0Va. Yang artinya bintang ini tergolong dalam deret utama (Kelas V) dan bertipe A0. Bintang yang juga bermaknan elang jatuh ini memiliki jarak 25 tahun cahaya dan berukuran 2,4 kali matahari. Bintang yang satu ini tidak pernah terbit di lintang 51o LS atau lebih dan tidak pernah terbenam di lintang 51o LU atau lebih.

Vega memiliki kelas spektrum A0V, dan dengan demikian merupakan bintang deret utama yang sedang melangsungkan pembakaran hidrogen menjadi helium di intinya. Sebagai bintang kelas A0V, Vega hanya akan bersinar satu miliar tahun saja, sepersepuluh dari kala hidup Matahari. Umur Vega saat ini diperkirakan antara 200 dan 500 juta tahun. Vega dua kali lebih masif daripada matahari dan memancarkan energi 50 kali lebih banyak. Vega juga merupakan bintang yang berotasi sangat cepat.

Karena efek presesi pada rotasi Bumi, pada sekitar tahun 14.000, Vega akan menjadi Bintang Utara. Telah lama, Vega dijadikan sebagai bintang standar dalam kalibrasi fotometri absolut oleh para astronom. Magnitudo tampak Vega didefinisikan sebagai nol untuk semua panjang gelombang.

Betelgeuse – Alfa Orionis

Nama bintang yang ke-10 yaitu Betelgeuse. Bintang ini terletak di konstelasi orion dengan kecerlangan visual antara +0,0 sampai +1,6. Betelgeuse merupakan bintang variabel semiregular kemerahan yang memiliki rentang kecerlangan paling lebar dibandingkan bintang bermagnitudo pertama. Kecerlangan yang dimilikinya membuat Betelgeuse masuk dalam kategori bintang maharaksasa merah. Jaraknya sekitar 548 tahun cahaya dengan ikuran 764 kali matahari. Betelgeuse juga termasuk bintang besar yang bisa dilihat tanpa alat khusus.

Dikutip dari laman resmi NASA, berikut 88 nama rasi bintang dengan bahasa Latin dan artinya.

Rasi bintang di langit malam terlihat bergeser ke barat seiring waktu sepanjang tahun. Ini karena bumi mengelilingi matahari dalam setahun, pemandangan langit yang terlihat dari rumah akan berubah seiring bumi mengorbit. Lokasi seseorang di bumi juga menentukan rasi bintang apa yang terlihat dan seberapa tinggi posisinya terlihat di langit.

Belahan bumi utara selalu menunjuk ke arah yang berbeda dari belahan bumi selatan. Ini artinya, pengamat bintang di Indonesia akan melihat pemandangan langit yang sedikit berbeda dan bisa melihat beberapa konstelasi yang berbeda dengan orang di Amerika Serikat.

Nama Bintang – Bintang adalah benda langit yang mengeluarkan cahaya akibat reaksi fusi nuklir dan dapat menghasilkan energi di intinya. Siapa sangka jika ternyata nama-nama bintang ternyata sangat beragam. Setiap bintang tersebut memiliki karakteristik tersendiri.

Sementara itu, rasi bintang atau konstelasi adalah kumpulan bintang yang terlihat seperti bentuk-bentuk tertentu di langit dan diberi nama. Penamaan rasi bintang biasanya menggunakan nama benda, hewan, dan orang-orang di masa lampau. Hingga hari ini, ahli astronomi masih menggunakan konstelasi untuk menamakan bintang-bintang dan hujan meteor, seperti dikutip dari laman NASA.

Rasi bintang tersusun atas bintang-bintang yang bisa terletak jauh satu sama lain, kendati ada yang terletak berdekatan. Namun, karena dilihat dari bumi yang jauh, rasi bintang terlihat berdekatan dan membentuk sebuah objek, binatang, atau orang jika dihubungkan dengan imajinasi dan garis-garis imajiner. Budaya di penjuru dunia punya nama-nama berbeda untuk rasi bintang dan jumlah rasi bintang yang tercatat di sejarah. Saat ini, NASA memiliki 88 rasi bintang yang diakui secara resmi.

Ingin tahu apa saja nama-nama bintang dan rasi bintang tersebut? Mari simak penjelasan berikut yang dikutip dari edukasi.sains.lapan.go.id.

Capella – Alfa Aurigae

Capella menjadi nama bintang di langit lainnya. Nama tersebut diambil dari Bahasa Latin yang artinya kambing kecil. Capella merupakan bintang kuartet dengan dua pasang bintang biner yaitu Capella Aa dengan Capella Ab dan Capella H dengan Capella L. Bintang Capella memiliki jarak 43 tahun cahaya dengan ukuran yang berbeda dari masing-masing pasangan bintang tersebut. Ukuran Capella Aa dan Ab sebesar 2,4 kali matahari, sedangkan Capella H dan L hanya 0,54 kali matahari.

Nama Bintang di Tata Surya

Arcturus – Alfa Bootis

Nama bintang selanjutnya yaitu Arcuturus. Nama tersebut berasal dari Bahasa Yunani Kuno, dari kata Arktouros yang artinya penjaga beruang. Bintang ini berada disebelah utara ekuator langit. Arcturus memiliki jarak 37 tahun cahaya dengan ukuran mencapai 25 kali matahari. Bintang ini tergolong sebagai bintang raksasa kelas III dan bertipe K0.

Mengingat letaknya yang tidak terlalu jauh dari ekuator langit, Arcturus hampir dapat dilihat oleh semua orang di permukaan Bumi, kecuali bagi mereka yang tinggal di atas lintang 70,818° selatan. Penampakan terbaiknya adalah sekitar bulan April, di saat bintang ini mencapai meridian pada tengah malam.

Arcturus adalah sebuah bintang raksasa merah dengan kelas spektrum K1,5 IIIpe. Akhiran “pe” adalah kepanjangan dari “peculiar emission” (emisi yang aneh), mengindikasikan bahwa spektrum cahayanya tidak biasa dan penuh dengan garis-garis emisi. Adanya garis-garis emisi pada spektrum raksasa merah sebenarnya adalah hal yang biasa, tetapi pada kasus Arcturus fenomena tersebut tampak lebih kuat.

Secara visual, Arcturus setidaknya 110 kali lebih terang daripada matahari, tetapi sebenarnya energi yang dipancarkannya 180 kali lebih banyak. Hal ini disebabkan efikasi terangnya yang rendah karena temperatur permukaannya yang lebih rendah daripada Matahari.

Arcturus terkenal akan gerak dirinya yang besar, lebih besar dari semua bintang bermagnitudo 1 selain α Centauri. Saat ini, Arcturus hampir berada dalam titik terdekat dengan Matahari, dan bergerak sangat cepat (122 km/detik) relatif terhadap tata surya. Arcturus adalah bintang tua di piringan Bima Sakti dan tampak bergerak bersama dalam sebuah kelompok 52 bintang sejenis. Massanya sulit untuk diperkirakan, tetapi mungkin sama dengan massa matahari, tetapi tidak lebih dari 1,5 kalinya. Dengan massa tersebut, Arcturus berarti lebih tua daripada matahari, dan menggambarkan rupa matahari saat mencapai fase raksasa merah.

Berdasarkan pengukuran Satelit Hipparcos, Arcturus berjarak 43,9 tahun cahaya (11,3 parsec) dari Bumi, jarak yang relatif dekat dalam skala astronomi. Hipparcos juga menyarankan Arcturus sebagai sebuah sistem bintang ganda, dengan komponen sekunder 20 kali lebih redup dan mengorbit cukup dekat sehingga berada dalam batas kemampuan kita untuk mendeteksinya. Hasil penelitian terkini masih kurang meyakinkan, tetapi mendukung deteksi marginal dari Hipparcos.

Vega menjadi nama bintang selanjutnya yang juga tak kalah terang dengan bintang sebelumnya. Bintang bega memiliki kecerlangan visual +0.03 dan masuk dalam kelompok kelas spektrum A0Va. Yang artinya bintang ini tergolong dalam deret utama (Kelas V) dan bertipe A0. Bintang yang juga bermaknan elang jatuh ini memiliki jarak 25 tahun cahaya dan berukuran 2,4 kali matahari. Bintang yang satu ini tidak pernah terbit di lintang 51o LS atau lebih dan tidak pernah terbenam di lintang 51o LU atau lebih.

Vega memiliki kelas spektrum A0V, dan dengan demikian merupakan bintang deret utama yang sedang melangsungkan pembakaran hidrogen menjadi helium di intinya. Sebagai bintang kelas A0V, Vega hanya akan bersinar satu miliar tahun saja, sepersepuluh dari kala hidup Matahari. Umur Vega saat ini diperkirakan antara 200 dan 500 juta tahun. Vega dua kali lebih masif daripada matahari dan memancarkan energi 50 kali lebih banyak. Vega juga merupakan bintang yang berotasi sangat cepat.

Karena efek presesi pada rotasi Bumi, pada sekitar tahun 14.000, Vega akan menjadi Bintang Utara. Telah lama, Vega dijadikan sebagai bintang standar dalam kalibrasi fotometri absolut oleh para astronom. Magnitudo tampak Vega didefinisikan sebagai nol untuk semua panjang gelombang.

Rigel – Beta Orionis

Nama bintang yang ketujuh yaitu Rigel. Nama tersebut diadopsi dari Bahasa Arah “Rijil Al-Jauzah” atau “Rijil Al-Jabbar” yang artinya “kaki sang pemburu (orion)”. Nama merupakan bintang tripel yang terdiri atas Rigel A atau Algebar, Rigel B, dan Rigel C. Bintang yang terletak di konstelasi Orion ini memiliki jarak 860 tahun cahaya dengan ukuran terbesar 79 kali matahari. Ukuran terbesar dimiliki oleh bintang Rigel A.

Achernar – Alfa Eridani

Nama Achernar diambil dari Bahasa Arah yang artinya ujung atau hilir sungai. Bintang ini terletak di konstelasi Eridaus. Achernar memiliki jarak 139 cahaya dengan ukuran 11,4kali matahari. Bintang ini masuk dalam kelas spektrum B6Vep. Artinya bintang tersebut ada di deret utama (kelas V) dengan tipe bintang variabel BE. Achernar juga bisa berotasi sangat cepat sehingga memiliki bentuk lebih pepat di kutub-kutubnya dengan jari-jari kutub lebih pendek dibandingkan ekuatornya.