Bulan Berapa Puasa

Bulan Berapa Puasa

Ketentuan Membatalkan Puasa Secara Sengaja untuk Pemudik

Memperbolehkan seseorang untuk membatalkan puasanya selama perjalanan mudik adalah salah satu bentuk kelonggaran dalam syariat Islam. Hal ini didasarkan pada hadis dan panduan agama yang menyatakan bahwa musafir diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama Ramadan dengan syarat-syarat tertentu.

Syarat-syarat tersebut meliputi jarak perjalanan yang ditempuh, kondisi kesehatan, dan adanya kesulitan atau bahaya selama perjalanan. Jika perjalanan mudik diperkirakan akan membahayakan kesehatan atau mengancam keselamatan pengendara, maka membatalkan puasa diperbolehkan.

Menurut penjelasan dari situs resmi Universitas Muhammadiyah Jakarta, seorang Muslim yang meninggalkan puasa Ramadan karena melakukan perjalanan jauh, wajib menggantinya di lain hari (qadha). Ini berarti bahwa puasa yang ditinggalkan saat dalam perjalanan mudik harus diganti atau di-qadha pada waktu lain setelah Ramadan.

Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa membatalkan puasa saat mudik adalah sesuatu yang sembarangan dilakukan. Keputusan untuk membatalkan puasa harus diambil dengan penuh pertimbangan dan kesadaran akan tanggung jawab agama. Muslim diharapkan untuk tetap menjaga kesalehan dan mengganti puasa yang ditinggalkan di lain waktu.

Tekad dan Perencanaan yang Matang

Orang-orang saleh terdahulu selalu merencanakan mengisi bulan Ramadhan dengan cermat dan optimis. Misalnya berapa kali akan mengkhatamkan membaca Alquran, berapa kali shalat malam, berapa banyak akan bersedekah dan memberi makan orang berpuasa, berapa kali menghadiri pengajian dan membaca buku agama, dan sebagainya.

Ramadhan adalah bulan suci yang selalu dinantikan umat muslim setiap tahunnya. Pada bulan ini, umat muslim di seluruh dunia melakukan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Lantas, bulan puasa 2025 M/1446 Hijriah jatuh pada tanggal berapa? Berikut perkiraannya untuk masyarakat muslim ketahui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kewajiban berpuasa sudah dikenalkan sejak zaman nabi-nabi terdahulu, seperti Nabi Daud yang melaksanakan puasa dengan cara selang-seling. Akan tetapi, puasa Ramadhan menjadi puasa khusus yang diwajibkan bagi umat Islam.

Puasa Ramadhan diperintahkan kepada Rasulullah Saw pada tahun kedua Hijriah. Perintah puasa Ramadan berdasarkan firman Allah sebagai berikut.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝١٨٥

Syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au 'alâ safarin fa 'iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullâha 'alâ mâ hadâkum wa la'allakum tasykurûn.

Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.

Berdasarkan ayat tersebut, hukum puasa Ramadan adalah wajib bagi setiap mukallaf atau orang yang sudah balig dan berakal.

Perkiraan bulan puasa Ramadhan 2025

Sebagian muslim mungkin sudah mulai bertanya-tanya bulan puasa 2025 jatuh pada tanggal berapa untuk mempersiapkan diri.

Berdasarkan Kalender Hijriyah Global Tunggal 1446 H Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1446 Hijriah atau awal puasa Ramadan diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.

Sama halnya dengan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Kementerian Agama RI, 1 Ramadan 1446 H jatuh pada 1 Maret, sedangkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret.

Sementara itu, mengacu SKB 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, pemerintah juga telah menetapkan Idul Fitri 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret (1 Syawal) hingga Selasa, 1 April (2 Syawal).

Meski demikian, seperti tahun-tahun sebelumnya, tanggal pasti awal Ramadhan 2025 akan ditetapkan dalam sidang isbat yang digelar menjelang awal puasa Ramadhan.

Jadi jika awal puasa 2025 jatuh mulai awal Maret maka diperkirakan Ramadan tinggal 4 bulan lagi, terhitung sejak November 2024.

Demikian jawaban dari pertanyaan bulan puasa 2025 jatuh pada tanggal berapa. Semoga bermanfaat.

Bulan Ramadhan adalah salah satu bulan yang suci dalam agama Islam. Di bulan ini, kaum muslimin diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh.

Lantas, bulan puasa 2024 mulai tanggal berapa?

Dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang ditulis oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, kewajiban melaksanakan puasa disebutkan dalam Alquran surah Al- Baqarah ayat 183.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Nah, bagi detikers yang ingin mengetahui bulan puasa 2024 dimulai tanggal berapa, yuk simak selengkapnya di bawah ini!

Langkah-langkah Mengganti dan Mengqadha Puasa yang Ditinggalkan

Untuk mengganti dan mengqadha puasa yang ditinggalkan, ada beberapa langkah yang perlu diikuti sesuai dengan ajaran Islam.

Batas waktu untuk mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan juga perlu diperhatikan. Setiap orang yang memiliki puasa yang belum dikerjakan dari bulan Ramadan sebelumnya harus segera menggantinya sebelum Ramadan berikutnya tiba.

Jika puasa Ramadan yang ditinggalkan tidak diganti sebelum Ramadan berikutnya, maka seseorang tetap wajib untuk menggantinya di lain waktu dan membayar fidyah.

Selain mengganti puasa yang ditinggalkan, ada juga opsi untuk membayar fidyah sebagai pengganti puasa bagi orang yang tidak mampu menjalankan puasa. Fidyah berupa pemberian makanan kepada orang yang berhak menerima atau sejumlah tertentu uang sebagai pengganti setiap hari puasa yang ditinggalkan.

Baca juga: Ketentuan Puasa Ramadan Bagi yang Melakukan Perjalanan Mudik

Awal Bulan Puasa 2024 Versi Muhammadiyah

Dalam penetapan awal bulan puasa 2024, Muhammadiyah menggunakan metode yang berbeda dengan pemerintah. Jika pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal atau dengan mengamati hilal, maka Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal atau perhitungan waktu menurut peredaran bulan.

Perbedaan metode perhitungan ini biasanya menimbulkan perbedaan penetapan 1 Ramadhan. Dengan metode yang digunakan, Muhammadiyah biasanya telah menetapkan awal puasa Ramadhan dari jauh-jauh hari sebelum Ramadhan.

Pelaksanaan puasa Ramadhan 2024 oleh Muhammadiyah ditetapkan melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah 1445 Hijriah. Berdasarkan maklumat tersebut, Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadhan 1445 H/2024 M pada Senin, 11 Maret 2024.

Bagaimana Hukum Membatalkan Puasa Saat Dalam Perjalanan Mudik?

Mudik merupakan tradisi tahunan yang dilakukan umat Islam di Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman saat Hari Raya Idul Fitri.

Perjalanan mudik yang panjang dan melelahkan terkadang membuat beberapa orang memilih untuk membatalkan puasanya. Lalu, bagaimana sebenarnya hukum membatalkan puasa saat dalam perjalanan mudik?

Persiapan Ruh dan Jasad

Rasulullah saw dan orang-orang saleh tidak pernah menyia-nyiakan keutamaan Ramadhan sedikitpun. Nabi Muhammad dan para sahabatnya memperbanyak puasa dan sedekah pada bulan Sya'ban sebagai latihan sekaligus tanda kegembiraan menyambut datangnya Ramadhan.

Dengan berpuasa, bersedekah, dan memperbanyak ibadah pada bulan Syaban, maka kondisi ruhiyah akan meningkat dan tubuh akan terlatih untuk berpuasa. Sehingga, ketika memasuki bulan Ramadhan, kondisi ruh dan iman telah membaik dan dapat langsung menyambut Ramadhan yang mulia dengan amal kegiatan yang dianjurkan.

Hal yang harus dipersiapkan ketika menyambut bulan Ramadhan adalah finansial atau materi. Materi yang dimaksud di sini bukan untuk membeli kebutuhan berbuka dan sahur yang mewah. Tetapi finansial yang ditujukan untuk menopang ibadah sedekah dan infak.

Bulan Ramadhan adalah bulan muwaasah (bulan santunan, pelipur lara). Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memberi santunan kepada orang lain seberapapun kecilnya.

Nah, itulah tadi ulasan waktu awal puasa Ramadhan 2024 lengkap dengan cara menyambutnya. Semoga bermanfaat ya, detikers!

TRIBUNNEWS.COM - Berikut informasi tentang tanggal, kapan puasa Ayyamul Bidh bulan Desember 2024 dilaksanakan.

Puasa Ayyamul Bidh adalah amalan yang dilaksanakan pada saat terang bulan.

Amalan Ayyamul Bidh diamalkan selama tiga hari berturut-turut.

Dikutip dari Buku Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust. M Syukron Maksum, puasa Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya, menurut kalender Islam.

Puasa ini termasuk dalam ibadah sunnah, yang jika dilaksanakan mendapatkan pahala.

Tetapi jika tidak dilaksanakan juga tidak menimbulkan dosa.

Pada kalender Islam, bulan Desember 2024, merupakan bulan Jumadil Akhir 1446 H.

Puasa Ayyamul Bidh hari pertama bulan ini, jatuh pada hari Minggu, 15 Desember 2024.

Berdasarkan perhitungan kalender Islam, bulan Desember 2024 berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan ini:

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Desember 2024, Bertepatan dengan Bulan Jumadil Akhir 1446 H

Mengapa Seseorang Boleh Membatalkan Puasa di Bulan Ramadhan?

Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib yang tidak bisa ditawar, namun Islam sebagai agama yang penuh kemudahan memberikan keringanan bagi mereka yang mengalami kondisi tertentu.

Dalam situasi khusus, membatalkan puasa di bulan suci Ramadhan diperbolehkan. Mari kita bahas alasan-alasan yang termasuk kategori uzur atau kondisi yang dibenarkan syariat, sehingga seseorang boleh membatalkan puasanya.

Cara Menyambut Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang memiliki sejumlah keutamaan. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Berikut ada beberapa cara menyambut Ramadhan yang dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama: